Mitratel Fokus Kembangkan Ekosistem Bisnis Tower
Nusa Dua, 20 Oktober 2022 – PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau “Mitratel” akan fokus mengembangkan ekosistem menara telekomunikasi (tower) mulai dari bisnis pembangunan tower, fiber optic, penyediaan power supply dari tenaga panel surya serta masuk ke area edge computing untuk mendukung layanan 5G. Langkah pengembangan bisnis tersebut dinilai akan meningkatkan revenue dan laba perusahaan dibandingkan jika hanya mengoperasikan dan membangun bisnis tower.
Hal ini disampaikan Direktur Investasi Mitratel Hendra Purnama dalam pertemuan dengan investor pada acara SOE International Conference yang merupakan bagian dari agenda Roa to G20 yang berlangsung di Nusa Dua Bali tanggal 17-18 Oktober 2022. Hendra menambahkan Mitratel yang saat ini didukung Telkom Group memiliki tim yang kuat di seluruh Indonesia sehingga memiliki kemampuan lebih dibanding perusahaan sejenis lainnya.
“Hal ini merupakan kesempatan baik tahun 2023, dengan bisnis tower dan didukung fiber optic, edge computing, dan power to tower, margin yang didapat dari industri tower menjadi lebih menarik dibandingkan hanya tower saja,” ungkap Hendra. Lebih jauh, Hendra menjelaskan, dari sisi performa keuangan revenue Mitratel tahun ini diharapkan meningkat sekitar 12%, dan EBITDA diharapkan mengalami peningkatan sekitar
15%. Mitratel secara organik menargetkan ekspansi 1.000 tower, dan sekitar 2.500 untuk kolokasi, di samping juga menggelar 9.000 km fiber optic untuk mendukung connectivity berkualitas dan berkapasitas tinggi.
Ia menambahkan saat ini Mitratel memiliki beberapa keunggulan kompetitif. Pertama, dari sisi coverage Mitratel memiliki tower mencapai 35.000 yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, dimana sekitar 58% berada di luar Jawa. Hal ini akan menambahkan daya tarik bagi operator selular jika ingin melakukan ekspansi di luar jawa.
“Mereka (operator selular) tidak perlu bangun tower lagi cukup menempati (kolokasi) ke tower kami yang telah tersedia, karena kalau bangun tower makan waktu cukup lama. Itu kelebihan tower kita yang tersebar di seluruh Indonesia,” tambahnya. Selain itu, sebagian besar menara Mitratel telah terkoneksi dengan menggunakan jaringan fiber optic. “Fiber optic merupakan solusi untuk meningkatkan kapasitas bandwidth dan
menurunkan latency,” jelasnya.
Solusi berikutnya, lanjut Hendra, Mitratel bekerja sama dengan Telkomsat untuk memberikan solusi connectivity menggunakan layanan satelit. Menurutnya, dengan dukungan connectivity melalui satelit itu, pembangunan tower dapat dilakukan dimanapun termasuk di lokasi remote area, dengan kualitas cukup baik . “Layanan 4G tetap dapat dinikmati, bisa menikmati untuk video conferencing, video streaming dan lain-lain, karena memiliki bandwith yang tinggi dan latensi yang rendah,” jelas Hendra.
Sementara itu dalam kesempatan yang sama Hendra mengatakan kiprah perusahaan selama ini telah membuktikan visi dan misinya dalam menerapkan prinsip tata kelola lingkungan, sosial, dan perusahaan (ESG).
Ia menjelaskan di bidang lingkungan, Mitratel memiliki lebih dari 600 tower off-grid yang menggunakan panel tenaga surya. Lebih jauh, saat ini perseroan juga tengah melakukan riset dan pengembangan untuk menggunakan solar panel sebagai sumber daya di lokasi-lokasi ongrid dengan model hybrid.
Dengan dikembangkannya layanan tambahan tadi, hal tersebut mengukuhkan Mitratel tidak hanya menjadi perusahaan menara telekomunikasi terbesar di Indonesia tetapi juga merupakan perusahaan menara dengan layanan terlengkap di Indonesia. Mitratel siap menjadi market leader perusahaa menara telekomunikasi dalam menyongsong era 5G di Indonesia.
Jadi Penghuni Baru IDX ESG Leaders, MTEL Kokohkan Visi di Bidang Lingkungan, Sosial dan Tata Kelola yang Baik
“Berdasarkan hasil evaluasi terbaru BEI, MTEL jadi penghuni baru IDX ESG leaders mulai 21 September 2022”
JAKARTA, 16 September 2022 – Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan evaluasi terhadap indeks IDX ESG Leaders dimana saham PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau “Mitratel” masuk dalam daftar anggota baru indeks IDX ESG Leaders yang akan mulai berlaku pada 21 September 2022.
Indeks IDX ESG Leaders adalah indeks yang mengukur kinerja harga dari saham-saham yang memiliki penilaian Environmental, Social, dan Governance (ESG) yang baik dan tidak terlibat pada kontroversi secara signifikan, memiliki likuiditas transaksi serta kinerja keuangan yang baik. Penilaian ESG dan analisis kontroversi dilakukan oleh Sustainalytics.
Masuknya MTEL dalam daftar saham penghuni IDX ESG Leaders semakin mengokohkan visi misi perusahaan dalam pelestarian lingkungan, kepedulian sosial dan tata kelola yang baik (GCG). Direktur Investasi Mitratel Hendra Purnama mengatakan, kiprah perusahaan selama ini telah membuktikan visi dan misinya dalam menerapkan prinsip ESG.
“Di bidang lingkungan, MTEL memiliki lebih dari 615 tower off grid dengan sumber listrik menggunakan panel tenaga surya. Lebih jauh saat ini MTEL juga telah membangun lokasi riset dan pengembangan solar panel sebagai sumber listrik untuk lokasi site on grid di 2 lokasi yaitu di Desa Sisalam, Wanasari, Brebes, Jawa Tengah dan di Bukit Tengah, Bali,” ungkap Hendra di Jakarta, Jumat (16/9/2022). Hendra mengungkapkan Mitratel juga memberikan bantuan dan dukungan selama pandemi Covid-19 diantaranya Program Sarapan dan Sembako gratis dan bantuan ventilator ke rumah sakit.
“Langkah ini kami lakukan sebagai bentuk kepedulian perusahaan untuk selalu berbagi dengan sesama, dan kami bisa tumbuh bersama masyarakat,” lanjut Hendra Purnama.
Dari sisi tata kelola perusahaan, Hendra menyatakan perusahaan telah meraih Sertifikasi ISO 31000 Risk Management, Sertifikasi ISO 45001 Occupational Health and Safety dan SMK3. “Saat ini kami sedang dalam proses evaluasi untuk meraih sertifikasi ISO 9001:2008 tentang sistem manajemen mutu/kualitas dan ISO 27000 tentang sistem manajemen keamanan informasi,” dia menambahkan.
Indeks IDX ESG Leaders dibangun berdasarkan penilaian risiko ESG yang mengukur sejauh manapenerapan ESG dilakukan oleh perusahaan tercatat berdasarkan eksposur risiko di masingmasing bidang usaha. BEI bekerjasama dengan Sustainalytics, lembaga independen terkemuka yang bergerak dalam bidang penelitian ESG dan tata kelola perusahaan, dalam penyediaan data ESG. Data ESG yang disediakan berupa penilaian risiko ESG dan analisis kontroversi yang akan menjadi dasar dalam penetapan konstituen Indeks IDX ESG Leaders.