ASPIMTEL Berkomitmen Meningkatkan Kualiatas Infrastruktur Jaringan Menara Telekomunikasi sebagai Landasan Ekonomi Digital Nasional.
Asosiasi Pengembang Infrastruktur dan Menara Telekomunikasi (“ASPIMTEL”) melaksanakan Musyawarah Nasional (MUNAS) tanggal 15 Maret 2023. Theodorus Ardi Hartoko yang akrab disapa Teddy Hartoko terpilih sebagai Ketua Umum ASPIMTEL periode 2023-2026. Munas yang diselenggarakan di Bali tersebut mengambil tema Optimalisasi Peran Industri Infrastruktur & Menara Telekomunikasi Pada Era Digital & 5G”. Hal ini sejalan dengan salah visi dan misi ASPIMTEL yaitu ikut menumbuh kembangkan percepatan pencapaian era digital dan 5G.
Seperti yang telah disampaikan oleh Presiden Republik Indonesia Bapak Joko Widodo, dimana perkembangan ekonomi digital dan industri 4.0 Indonesia merupakan yang tercepat di Asia Tenggara dan akan menjadi kekuatan tersendiri bagi Indonesia untuk mewujudkan visinya. Ekonomi digital di Indonesia dan Industri 4.0 diperkirakan akan berkontribusi pada Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia mencapai 133 miliar dollar AS pada tahun 2025. Kemajuan industri tersebut akan mengantarkan Indonesia menuju sepuluh besar kekuatan ekonomi global pada tahun 2030.
Transformasi ekonomi digital perlu dioptimalkan karena menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Ekonomi digital Indonesia diproyeksikan tumbuh 20 persen dari tahun 2021 menjadi USD146 miliar pada tahun 2025 dan diprediksi akan terus meningkat (Kemenkeu, 2022). Saat ini, kontribusi ekonomi digital Indonesia masih relatif kecil terhadap perekonomian nasional, namun pertumbuhannya sangat pesat.
Untuk mendukung hal tersebut dan menjadikan Indonesia sebagai negara dengan ekonomi digital besar yang diperhitungkan di pasar global, pemerintah perlu melakukan penyesuaian kebijakan pembangunan infrastruktur nasional. Tidak hanya pembangunan infrastruktur darat dan laut, namun infrastruktur pendukung aktivitas ekonomi digital juga perlu dukungan dari pemerintah. Ini ditandai dengan diterbitkannya omnibus law dalam bentuk Undang-undang Cipta Kerja.
Kehadiran menara telekomunikasi tanpa disadari telah berjasa dalam memenuhi kebutuhan layanan data selular dan menjamin adanya konektivitas sebagai unsur utama dalam kegiatan ekonomi digital. Menara telekomunikasi menjadi syarat utama agar sinyal yang dipancarkan perangkat Base Transceiver Station (BTS) dapat menjangkau masyarakat seluas-luasnya.
Theodorus Ardi Hartoko, Ketua Umum ASPIMTEL terpilih periode 2023-2026 yang baru saja dilantik dalam Munas ASPIMTEL tanggal 15 Maret 2023 menyampaikan bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar dalam mengembangkan ekonomi digital dilihat dari jumlah penggunaan layanan data yang terus berkembang pesat. Keberadaan menara telekomunikasi sama pentingnya dalam membangun konektivitas bagi ekonomi digital lainna seperti jalan tol, gardu listrik, atau infrastruktur vital lainnya, terlebih dalam menghadapi era 5G. Untuk mendukung adanya percepatan implementasi 5G di Indonesia, selain kesiapan spektrum, Operator Seluler dan device, menara telekomunikasi menjadi salah satu bagian yang tak terpisahkan dari ecosystem 5G tersebut. Oleh karena itu, keberadaan menara telekomunikasi menjadi salah satu milestone penting dalam hal adopsi teknologi 5G dan mendorong adanya peningkatan kualitas, produktivitas serta otomasiautomasi, di dalam operasional industry serta menyukseskan inisiatif pemerintah yakni Making Indonesia 4.0
Dalam kesempatan yang sama setelahnya, juga telah ditunjuk Rudolf Nainggolan yang juga menjabat Direktur Utama PT. Gihon Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (Gihon), sebagai Wakil Ketua Umum dan Indra Gunawan yang menjabat Direktur PT. Sarana Menara Nusantara, Tbk. (Protelindo) sebagai Sekretaris Jenderal.
Teddy Hartoko yang saat ini juga menjabat sebagai Direktur Utama PT. Dayamitra Telekomunikasi, Tbk. (Mitratel) berkomitmen akan membawa ASPIMTEL untuk lebih berperan dalam mendukung pemerintah pusat dan daerah dalam pembangunan infrastruktur menara telekomunikasi melalui 3 aspek.
Pertama adalah aspek bisnis, Penyedia Infratruktur khususnya tower harus segera bertransformasi menuju penyedia infrastruktur digital atau beyond tower provider. Hal ini akan menumbuhkembangkan industri infrastruktur telekomunikasi di Indonesia secara berkelanjutan;
Kedua adalah aspek regulasi, Aspimtel berkomitmen melakukan koordinasi dan komunikasi kepada Pemerintah Pusat maupun Daerah dalam pengawalan pembangunan infrastruktur dan menara telekomunikasi dengan tujuan agar pemerintah dapat menetapkan regulasi sederhana yang dapat diimplementasikan dan disosialisasikan kepada seluruh masyarakat terkait pentingnya menara telekomunikasi untuk mendukung pertumbuhan industri ekonomi digital di seluruh wilayah Indonesia;
Ketiga adalah aspek lingkungan, pengembangan dan pembangunan infratruktur harus mampu memberikan dampak positif terhadap kelestarian lingkungan diantaranya penggunaan teknologi untuk mengurangi emisi karbon (green energy) dan penggunaan material yang ramah lingkungan untuk mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan.
“Program ASPIMTEL ke depan harus dapat memenuhi 3 aspek di atas untuk mendukung tumbuhnya industri ekonomi digital yang efisien dan merata diseluruh wilayah Indonesia”
Tuntaskan Transaksi Akuisisi, Mitratel Tambah 997 Menara, Buka Lebar Peluang Untuk Semua Operator
Jakarta (01/03/2023) – PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel) mengakuisisi menara telekomunikasi milik PT Indosat Ooredoo Hutchison (“IOH”). Pembelian menara ini akan semakin memperkuat fundamental bisnis Mitratel serta meningkatkan potensi pertumbuhan dalam jangka panjang.
Mitratel telah melakukan penandatanganan perjanjian jual beli (Sales and Purchase Agreement / SPA) dengan PT Indosat Ooredoo Hutchison pada 1 Maret 2023 untuk pembelian 997 menara dengan total nilai sebesar Rp. 1.648.400.000.000 atau satu triliun enam ratus empat puluh delapan miliar empat ratus juta rupiah.
Direktur Utama Mitratel Teddy Hartoko mengatakan, aksi korporasi ini merupakan salah satu bentuk strategi dan komitmen Mitratel untuk memperkuat fundamental sekaligus memberikan nilai tambah bagi seluruh Mobile Network Operator (MNO) dan usaha untuk menjadi end to end Digital Infrastructure Company. ”Aksi ini merupakan kesempatan bagi Mitratel untuk mendapatkan aset menara telekomunikasi dengan spesifikasi dan lokasi yang strategis dalam rentang waktu yang singkat. Dengan demikian potensi kolokasi untuk seluruh MNO akan terbuka semakin luas. Ditambah dengan solusi end to end yang kami tawarkan seperti fiber to the tower dan energy as a service, kami yakin Mitratel dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan dan MNO.”
Teddy menuturkan, tahun 2023 Mitratel akan fokus untuk monetisasi aset melalui peningkatan kolokasi. Mitratel sebagai Tower Provider Independen akan terus agresif memonetisasi asetnya melalui order dari seluruh MNO seiring ekspansi jaringan MNO termasuk di luar Jawa. Peningkatan permintaan kolokasi dari MNO tentunya akan berdampak pada tumbuhnya Tenancy Ratio yang pada gilirannya meningkatkan profitabilitas perusahaan.
Per 9M2022 Mitratel memiliki lebih dari 35 ribu menara telekomunikasi yang tersebar di seluruh kota dan kabupaten di Indonesia dengan komposisi 42% yang berada di Pulau Jawa, dan 58% berada diluar pulau Jawa dan menjadikan Mitratel sebagai pemilik menara telekomunikasi terbesar di Asia Tenggara.
Kedepannya, Mitratel dan IOH berkomitmen untuk terus saling mendukung pengembangan bisnis dan layanan melalui beberapa kerjasama yang mengikuti perjanjian jual beli menara ini.
***
Mitratel Akuisisi Tower Indosat, Peluang Operator Expansi Jaringan semakin Terbuka
JAKARTA-PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL)/Mitratel dan Indosat Ooredoo Hutchison(IOH) menandatangani perjanjian penjualan bersyarat (Conditional Sales PurchaseAgreement/CSPA) menara telekomunikasi milik IOH sebanyak 997 menara telekomunikasi.Aksi korporasi perseroan ini akan menambah aset dan tenant Mitratel, antara lain IOH danpenyewa Menara dari mitra bisnis lainnya. Adapun, transaksi antara Mitratel dan IOH itudiproyeksikan rampung pada kuartal I/2023.
Direktur Utama Mitratel, Theodorus Ardi Hartoko menuturkan kolaborasi ini dapat memperkuatdan memantapkan posisi MTEL sebagai pemilik menara telekomunikasi terbesar di AsiaTenggara yang independent dan terpercaya. Teddy, demikian sapaan akrabnya, mengapresiasi kolaborasi perseroan dengan IOH. “Kerjasama ini memperkokoh Mitratel sebagai pemilikmenara telekomunikasi terbesar di Asia Tenggara. Penambahan sebanyak 997 menaratelekomunikasi ini memperkuat ekosistem Mitratel di bisnis menara telekomunikasi sertamenciptakan nilai tambah yang lebih besar bagi seluruh operator telekomunikasi serta mengakselerasi peluang pertumbuhan kolokasi menara Mitratel serta menyokongserangkaian usaha Mitratel untuk pengembangan bisnis menjadi end-to-end DigitalInfrastructure Company. Dan tidak kalah pentingnya adalah bahwa akuisisi juga merupakan penegasan bahwa Mitratel adalah perusahaan penyedia Menara yang independent dan sangat dipercaya oleh operator seluler di Indonesia ,” ujar Teddy di Jakarta, Sabtu (18/2/2023).
Kesepakatan tersebut diyakini memberikan manfaat untuk pertumbuhan bisnis berkelanjutanuntuk Mitratel dan IOH. “Mitratel berupaya menjadi perusahaan yang berorientasi padaLeading Sustainable Growth. Perjanjian CSPA dengan IOH melanjutkan pertumbuhananorganik di tahun-tahun sebelumnya,” ucap Teddy.
Pada 2022, misalnya, Mitratel mengakuisisi menara telekomunikasi sebanyak 6.088 unit dan6.012 kilometer (km) fiber optic. Akuisisi ini merupakan usaha Mitratel untuk memantapkan posisi sebagai konsolidator infrastruktur telekomunikasi (menara dan fiber) utama di Indonesia.
Sejalan dengan akuisisi menara, MTEL juga menjalankan program peningkatan tenancy ratio melalui penyediaan konektivitas berkapasitas tinggi dengan penggelaran fiber optic danlayanan satelit, serta penyediaan daya (power to tower) yang akan memberikan dukunganpenuh kepada operator telekomunikasi.
Kedepan, pertumbuhan pendapatan Mitratel diyakini akan tumbuh di atas rata-rata industri dengan adanya aksi korporasi akusisi ini yang dibarengi dengan peningkatan tenancy ratio. Perseroan juga meyakini tingkat profitabilitas yaitu margin EBITDA kian meningkat seiringpeluang pertumbuhan kolokasi menara.
Secara konsolidasi, Mitratel pada Sembilan Bulan pertama 2022 mencetak margin EBITDAsebesar 78,5%, atau lebih tinggi dari tahun sebelumnya sebesar 75,7%. Bahkan margin EBITDAdari segmen penyewaan menara telekomunikasi tercatat sebesar 85.2%.
Lebih lanjut Teddy menjelaskan, akuisisi ini merupakan kesempatan yang baik untukmendapatkan ratusan aset menara telekomunikasi dengan spesifikasi dan lokasi strategisdalam rentang waktu yang cukup singkat yang tidak dapat dicapai dengan pengembanganorganik.
“Fokus Mitratel bergerak untuk meningkatkan fundamental melalui monetisasi aset. Mitratel sebagai Tower Provider akan terus agresif memonetisasi asetnya sehingga membuka peluang pertumbuhan bisnis di masa mendatang,” imbuh Teddy
Mitratel and Indosat Ooredoo Hutchison Sign Conditional Sale and Leaseback Transaction Agreement for 997 Telecommunication Towers
The signing of the above agreements is part of accelerating the digital ecosystem to support Indonesia’s digital economic growth
Jakarta, 15 February 2023 – PT Dayamitra Telekomunikasi, Tbk. (Mitratel) and Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) entered into a sale and leaseback agreement for 997 telecommunication towers for the next 10 years. This action is an important step for Mitratel to strengthen its dominance in tower ownership in Southeast Asia. With the additional 997 towers resulting from this acquisition, Mitratel’s towers will be more than 36 thousand.
Chief Executive Officer of Mitratel, Theodorus Ardi Hartoko said, “We are pleased to be able to collaborate with IOH and strengthen our position as the largest telecommunications tower owner in Southeast Asia. The addition of 997 telecommunication towers will ultimately strengthen our ecosystem in the tower business and create greater value for all telecommunication operators who will expand their services and is a form of our commitment to continue to contribute to the growth of Indonesia’s digital economy.”
This transaction is expected to be completed in the first quarter of 2023. In the future Mitratel and Indosat Ooredoo Hutchison will continue to work together and collaborate in strengthening and expanding digital services in Indonesia.
Mitratel dan Indosat Ooredoo Hutchison Menandatangi Perjanjian Transaksi Penjualan dan Sewa Kembali Bersyarat 997 Menara Telekomunikasi
Penandatanganan perjanjian transaksi menara telekomunikasi merupakan bagian dari percepatan ekosistem digital untuk mendukung pertumbuhan ekonomi digital Indonesia
Jakarta, 15 Februari 2023 – PT Dayamitra Telekomunikasi, Tbk. (Mitratel) dan Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) menandatangani perjanjian penjualan dan sewa kembali 997 menara telekomunikasi untuk jangka waktu 10 tahun ke depan. Aksi ini merupakan langkah penting bagi Mitratel untuk memperkuat dominasinya dalam kepemilikan tower di Asia Tenggara. Dengan tambahan 997 menara hasil akuisisi ini menara Mitratel akan menjadi lebih dari 36 ribu.
Direktur Utama Mitratel, Theodorus Ardi Hartoko, mengatakan, “Kami senang dapat berkolaborasi dengan IOH dan memantapkan posisi kami sebagai pemilik menara telekomunikasi terbesar di Asia Tenggara. Penambahan sebanyak 997 menara telekomunikasi ini pada akhirnya juga akan memperkuat ekosistem kami di bisnis menara serta menciptakan nilai yang lebih besar bagi seluruh operator telekomunikasi yang akan memperluas layananannya serta merupakan bentuk komitmen kami untuk terus berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.”
Transaksi ini diperkirakan akan selesai pada kuartal pertama tahun 2023. Mitratel dan Indosat Ooredoo Hutchison ke depan akan terus bekerjasama dan berkolaborasi dalam memperkuat dan memperluas layanan digital di Indonesia.
Telkomsel dan Mitratel Kembali Melakukan Aksi Korporasi dengan Pengalihan Kepemilikan 4.000 unit Menara Telekomunikasi
Telkomsel dan Mitratel kembali melakukan kesepakatan pengalihan kepemilikan menara telekomunikasi, yang ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Jual Beli (Sale and Purchase Agreement/SPA) oleh kedua perusahaan untuk 4.000 unit menara telekomunikasi.
Kesepakatan ini diharapkan dapat meneruskan momentum bagi Telkomsel dan Mitratel dalam kelanjutan komitmen memperkuat pengelolaan aset dan lini bisnis yang dapat lebih mendorong pertumbuhan kinerja organisasi yang lebih ideal, produktif, efektif, dan efisien.
Upaya ini sekaligus mempertegas kembali komitmen Telkomsel dalam memaksimalkan aset infrastruktur yang dimiliki, dan lebih mendorong akselerasi penguatan struktur perusahaan yang lebih ideal, guna menghadirkan inovasi produk dan layanan berbasis ekosistem digital yang lebih customer centric.
Bagi Mitratel, aksi korporasi ini semakin mengukuhkan posisinya sebagai Tower Provider terbesar di Indonesia.
Jakarta, 2 September 2021 – Telkomsel dan PT Dayamitra Telekomunikasi “Mitratel” melanjutkan komitmennya dalam penguatan transformasi portofolio bisnis dengan melakukan penambahan pengalihan kepemilikan sebanyak 4.000 unit menara telekomunikasi milik Telkomsel kepada Mitratel. Kesepakatan yang ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Jual Beli (Sale and Purchase Agreement/SPA) antara PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) dengan PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) pada 31 Agustus 2021 tersebut melengkapi aksi korporasi yang dilakukan kedua perusahaan untuk 6.050 unit menara telekomunikasi pada 2020 lalu.
Direktur Utama Telkomsel Hendri Mulya Syam menjelaskan, “Telkomsel terus menunjukan konsisten dalam melakukan transformasi portofolio perusahaan di bisnis digital melalui sejumlah langkah strategis yang terukur dan terarah. Kelanjutan aksi korporasi dengan melakukan pengalihan kepemilikan menara telekomunikasi kepada Mitratel semakin menunjukan keseriusan Telkomsel untuk lebih fokus dalam memperkuat eksistensi dan penetrasi inovasi dalam menggelar layanan digital. Dengan begitu, Telkomsel akan semakin memiliki lebih banyak sumber daya perusahaan yang dapat diarahkan untuk terus membuka peluang dan kesempatan dalam menguatkan ekosistem gaya hidup digital masyarakat Indonesia secara lebih inklusif.”
Direktur Strategic Portfolio Telkom Budi Setyawan Wijaya mengatakan, “Aksi korporasi ini merupakan langkah Telkom dalam penataan portofolio demi value creation yang optimal dari keduanya baik bagi masing-masing perusahaan, TelkomGroup dan stakeholder. Bagi Telkomsel, ini merupakan wujud konsisten dan keseriusan dalam mendukung transformasi portofolio di bisnis digital. Sedangkan bagi Mitratel, langkah ini semakin memperkuat portofolio menara telekomunikasi TelkomGroup serta memantapkan langkah Mitratel sebagai pemain tower terbesar di Indonesia, yang mendukung beragam kebutuhan tidak hanya bagi TelkomGroup tapi juga tenant lainnya. Sehingga Mitratel bersiap untuk mengoptimalkan value creation selanjutnya melalui aksi korporasi yang lebih besar lagi.
Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko menambahkan, “Mitratel berkomitmen untuk terus berupaya menggali potensi-potensi baru dalam rangka memperkuat fundamental perusahaan, tentunya dengan aksi korporasi ini semakin menunjukkan posisi Mitratel sebagai konsolidator bisnis menara telekomunikasi di pasar. Transaksi ini kembali mengukuhkan Mitratel sebagai tower provider terbesar di Indonesia dan akan semakin membuka peluang untuk pemanfaatan menara ini oleh semua tenant yang potensial, terlebih masuknya era 5G di Indonesia yang berpeluang besar bagi bisnis menara telekomunikasi. Pengalihan kepemilikan menara ini juga akan memberikan kesempatan dan layanan yang sama kepada seluruh operator untuk dapat memperluas area dan meningkatkan pelayanannya kepada pelanggan. Hal ini tentu saja akan berkontribusi positif untuk percepatan digitalisasi skala nasional”.
Dengan adanya pengalihan ini Mitratel telah memiliki lebih dari 28.000 menara telekomunikasi yang tersebar di seluruh Indonesia baik urban, suburban maupun daerah rural. Mitratel juga terbuka untuk melakukan transaksi jual beli dengan pihak manapun sepanjang menguntungkan bagi kedua belah pihak dan memberikan value creation bagi pemangku kepentingan.
Melalui kesepakatan ini juga diharapkan dapat meneruskan momentum bagi kedua perusahaan dalam kelanjutan komitmen memperkuat pengelolaan aset dan lini bisnis yang dapat lebih mendorong pertumbuhan kinerja organisasi yang lebih ideal, produktif, efektif, dan efisien. Sehingga, baik Telkomsel dan Mitratel akan terus memperkuat nilai tambah masing-masing perusahaan di setiap fokus inovasi produk dan layanan yang dihadirkan.
“Sebagai perusahaan telekomunikasi digital terdepan di Indonesia, Telkomsel selalu berharap kelanjutan aksi korporasi dalam pengalihan menara telekomunikasi yang dimiliki ini juga dapat terus memberikan nilai tambah dalam upaya perusahaan dalam memaksimalkan aset infrastruktur yang dimiliki, dan lebih mendorong akselerasi penguatan struktur perusahaan yang lebih ideal, terutama untuk keberlangsungan jangka panjang dalam menghadirkan inovasi produk dan layanan berbasis ekosistem digital yang lebih customer-centric,” pungkas Hendri.
***
Mitratel Kukuhkan Diri Sebagai Perusahaan Menara Telekomunikasi Terbesar di Indonesia Usai Telkom Alihkan 798 Menara
Jakarta, 2 Agustus 2021 – PT. Telkom Indonesia (Persero) Tbk terus memperkuat bisnis penyediaan menara telekomunikasi melalui anak usahanya, PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel), dengan melakukan penyertaan modal berupa aset (inbreng) 798 menara telekomunikasi.
Hal itu ditandai dengan penandatanganan Akta Inbreng & Head of Agreement antara Telkom dengan Mitratel, yang dilakukan secara hybrid dengan protokol kesehatan yang ketat. Hadir secara fisik dalam acara tersebut Direktur Strategic Portfolio Telkom Budi Setyawan Wijaya dan Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko.
Sedangkan melalui video conference, hadir Direktur Wholesale & International Service Telkom, Bogi Witjaksono dan Direktur Network & IT Solution Telkom, Herlan Wijanarko.
Direktur Strategic Portfolio Telkom, Budi Setyawan Wijaya menyampaikan pengalihan aset (inbreng) menara telekomunikasi yang dilakukan Telkom kepada Mitratel merupakan bagian dari penataan portofolio TelkomGroup serta merupakan bentuk komitmen Telkom untuk menjadikan Mitratel sebagai vehicle sekaligus pemain yang kuat dan menguasai industri tower.
“Industri menara telekomunikasi ini merupakan industri yang sangat prospektif di tengah potensi perkembangan ekonomi digital Indonesia, ditambah pula masuknya teknologi generasi kelima. Dengan langkah ini, TelkomGroup percaya bahwa Mitratel mampu memperkokoh posisinya sebagai pemimpin industri menara telekomunikasi nasional dan memberikan value yang tinggi bagi perusahaan juga para stakeholder.” Selain sebagai upaya penataan portofolio, langkah inbreng menara milik Telkom ke Mitratel juga merupakan salah satu strategi bisnis untuk meningkatkan kapabilitas dari sisi aspek infrastruktur telekomunikasi.
Menara-menara yang dialihkan memiliki potensi kolokasi dan tenancy ratio di atas rata-rata industri dengan struktur yang kokoh dan coverage seluruh Indonesia. Inbreng tersebut menjadi modal yang kuat untuk bisnis menara Mitratel ke depan.
“Bisnis menara telekomunikasi merupakan bisnis yang sangat menjanjikan, mengingat hingga saat ini operator telekomunikasi akan terus berekspansi dalam meningkatkan kualitas jaringan dan memperluas jangkauan layanannya sehingga kami meyakini bisnis menara telekomunikasi masih akan mencatatkan kinerja positif,” tambah Budi. Direktur Utama Mitratel, Theodorus Ardi Hartoko, menyampaikan komitmen Mitratel dalam mendukung penataan portofolio TelkomGroup dengan aksi korporasi tersebut.
Ke depan, Mitratel berkomitmen untuk mengelola dengan baik aset dan bisnis menara tersebut demi memberikan value terbaik bagi para pemegang saham. Setelah transaksi pengalihan aset 798 menara tersebut, Mitratel memiliki lebih dari 24.000 menara telekomunikasi. Hal ini menjadi salah satu langkah TelkomGroup melalui Mitratel untuk mendukung terwujudnya value creation demi mengukuhkan diri sebagai pemain nomor satu di industri menara telekomunikasi Indonesia.
Mitratel Strengthen as the Largest Telecommunication Tower Company in Indonesia After Telkom Transfers 798 Towers
Jakarta, August 2, 2021 – PT. Telkom Indonesia (Persero) Tbk continues to strengthen the business of providing telecommunications towers through its subsidiary, PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel), by investing in assets (inbreng) 798 telecommunications towers.
This was marked by the signing of the Inbreng & Head of Agreement Deed between Telkom and Mitratel, which was carried out in a hybrid manner with strict health protocols.
Physically present at the event, Telkom’s Strategic Portfolio Director Budi Setyawan Wijaya and Mitratel President Director Theodorus Ardi Hartoko.
Meanwhile, through video conference, Telkom’s Director of Wholesale & International Service, Bogi Witjaksono, and Telkom’s Director of Network & IT Solution, Herlan Wijanarko, were present.
Telkom’s Strategic Portfolio Director, Budi Setyawan Wijaya said that the transfer of telecommunication tower assets (inbreng) by Telkom to Mitratel is part of the TelkomGroup portfolio arrangement and is Telkom’s commitment to make Mitratel a vehicle as well as a strong player and dominate the tower industry.
“The telecommunication tower industry is a very prospective industry in the midst of the potential development of Indonesia’s digital economy, plus the entry of fifth generation technology. With this step, TelkomGroup believes that Mitratel is able to strengthen its position as the leader of national telecommunications tower industry and provide high value for the company and stakeholders.”
Apart as an effort to reorganize the portfolio, the step to transfer Telkom’s towers to Mitratel is also one of the business strategies to increase capabilities in terms of the telecommunications infrastructure aspect.
The transferred towers have collocation potential and tenancy ratios above the industry average with a solid structure and coverage throughout Indonesia. The Inbreng is a strong capital for Mitratel’s tower business going forward.
“The telecommunication tower business is a very promising business, considering that until now telecommunication operators will continue to expand in improving network quality and expanding their service range, so we believe the telecommunication tower business will still record positive performance,” added Budi.
The President Director of Mitratel, Theodorus Ardi Hartoko, expressed Mitratel’s commitment in supporting the restructuring of the TelkomGroup portfolio with this corporate action.
Going forward, Mitratel is committed to properly managing the tower’s assets and business in order to provide the best value for shareholders.
After the asset transfer transaction of 798 towers, Mitratel owns more than 24,000 telecommunication towers. This is one of the steps taken by TelkomGroup through Mitratel to support the realization of value creation in order to establish itself as the number one player in the Indonesian telecommunications tower industry.