Mitratel Akuisisi 803 Menara dengan 1.327 Penyewa
JAKARTA – Fokus dan konsisten menjadi perusahaan infrastruktur digitial terbesar di Indonesia, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) menyampaikan informasi telah mengakuisisi sebanyak 803 menara milik PT Gametraco Tunggal senilai Rp1,75 triliun. Dengan akuisisi ini, jumlah tenant MTEL bertambah 1.327 penyewa.
Dari 803 menara yang diakuisisi ini, sebanyak 562 menara atau 70% berada di luar Pulau Jawa. Sedangkan 30% sisanya atau sebanyak 241 menara berlokasi di Pulau Jawa. Komposisi tambahan aset ini menegaskan komitmen MTEL untuk menjadi mitra strategis industri operator telekomunikasi dalam menggelar ekspansi ke seluruh negeri.
“Memperluas pangsa pasar ke luar Pulau Jawa telah menjadi agenda strategis sejumlah perusahaan operator telekomunikasi. Ekspansi tersebut sejalan dengan meningkatnya kebutuhan internet di berbagai daerah seiring meratanya pertumbuhan ekonomi. Sebagai pemain utama di bisnis ini dan bagian dari BUMN, tentu kami harus berada di garda terdepan dalam membantu ekspansi mereka,” kata Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko.
Atas dasar itu, Theodorus Ardi Hartoko melanjutkan, perseroan akan terus menambah aset, baik berupa menara maupun fiber optik. Termasuk mengakuisisi aset yang dilepas (divestasi) operator telekomunikasi. Sebelumnya, pada akhir September 2023, MTEL juga telah menuntaskan pembelian puluhan menara yang mayoritas berlokasi di Pulau Sumatera.
“Kami meyakini bahwa lanskap bisnis industri telekomunikasi ke depan akan ditandai dengan divestasi menara dan fiber optik milik industri MNO. Mereka melakukan itu karena ingin lebih fokus pada inovasi produk yang memberikan nilai tambah (added value) dan pemenuhan kebutuhan konsumen. Perubahan ini tentu menjadi peluang bagi Mitratel untuk menjadi partner strategis dan tumbuh bersama mereka,” kata Teddy, sapaan akrab Theodorus.
Pada laporan kinerja Kuartal III-2023, MTEL mencatatkan kepemilikan 37.091 menara, bertambah 5,8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 35.051 menara. Sementara jumlah kolokasi melonjak 21% menjadi 18.613 dari sebelumnya 15.339 kolokasi (yoy). Mitratel juga berhasil memperpanjang serat optik dari sebelumnya hanya 5.872 Km menjadi 29.042 Km.
Teddy menjelaskan pembelian 803 menara ini bernilai strategis bukan hanya karena posisinya yang mayoritas berada di luar pulau jawa. Yang tidak kalah penting, ada tambahan 1.327 tenant baru yang menjadi bagian dari menara tersebut. “Selain menguatkan Mitratel sebagai tower provider yang menjangkau seluruh wilayah Indonesia, akuisisi ini juga meningkatkan tenancy ratio,” kata Teddy.
***
Anda dapat melihat portfolio Mitratel pada halaman berikut:
https://www.mitratel.co.id/portfolio-mtel/
Mitratel Akuisisi Fiber Optik Sepanjang 967,1 Km
JAKARTA – Fokus dan konsisten menjadi perusahaan infrastruktur digital (Digital Infraco) terbesar di Indonesia, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel melakukan aksi korporasi akuisisi fiber optik milik PT Power Telecom sepanjang 967,1 kilometer dengan 1.144,7 km billable length. Jaringan serat optik anyar ini bernilai strategis karena melengkapi portofolio bisnis tower dengan Billable ratio sebesar 1,18x. Seluruh jaringan optic yang menjadi obyek transaksi ini berada di pulau Jawa.
Untuk menuntaskan transaksi ini, perseroan mengalokasikan anggaran sebesar Rp85 miliar yang bersumber dari dana internal. Catatan saja, perseroan menganggarkan belanja modal Rp7 triliun pada tahun ini dan telah terserap 58% hingga akhir kuartal III-2023. Artinya MTEL memiliki likuiditas yang sangat mencukupi untuk membiayai ekspansi menara dan fiber optik hingga akhir tahun ini.
Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko menjelaskan akuisisi fiber optik ini merupakan bentuk komitmen perseroan untuk memperbesar pangsa pasar sekaligus meneguhkan posisi MTEL sebagai mitra strategis industri operator telekomunikasi di negeri ini. “Konsistensi kami dalam mengkonsolidasi bisnis menara, fiber optik dan jasa penunjang lainnya, akan membawa MTEL sebagai Digital Infraco terbesar di Asia Pasifik,” kata Teddy, sapaan akrab Theodorus.
Pada laporan kinerja Kuartal III-2023, MTEL mencatatkan kepemilikan 37.091 menara, bertambah 5,8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 35.051 menara. Sementara jumlah kolokasi melonjak 21% menjadi 18.613 dari sebelumnya 15.339 kolokasi (yoy). Mitratel juga berhasil memperpanjang serat optik dari sebelumnya hanya 5.872 Km menjadi 29.042 Km.
“Kami meyakini bahwa lanskap bisnis industri telekomunikasi ke depan akan ditandai dengan dilepaskannya aset menara dan fiber optik milik industri MNO. Mereka melakukan itu karena ingin lebih fokus pada inovasi produk yang memberikan nilai tambah (added value) dan pemenuhan kebutuhan konsumen. Perubahan ini tentu menjadi peluang bagi Mitratel untuk menjadi partner strategis dan tumbuh bersama mereka,” kata Teddy.
Teddy menjelaskan perseroan akan terus menambah aset, baik berupa menara maupun fiber optic baik secara organic maupun inorganic, termasuk adanya potensi pelepasan aset dari operator telekomunikasi. Sebelum menambah panjang fiber optik, pada akhir September 2023, MTEL juga telah menuntaskan pembelian puluhan menara yang mayoritas berlokasi di Pulau Sumatera.
***
Anda dapat melihat portfolio Mitratel pada halaman berikut:
https://www.mitratel.co.id/portfolio-mtel/
Pendapatan Mitratel Kuartal III Tumbuh 11,9%, Laba Bersih Melonjak 16,6%
Mitratel Membukukan Kenaikan Pendapatan dan Laba Bersih Kuartal III-202336,62 miliar.
JAKARTA – Strategi PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel (MTEL) untuk melanjutkan ekspansi, dan pengelolaanbiaya secara lebih efisien termasuk melalui digitalisasi pada proses bisnis, membuahkan hasil positif. Hal ini tercermin pada pencapaian kinerja perseroan Kuartal III-2023 yang dipublikasikan hari ini (30/10). Pendapatan tumbuh pesat sehingga berdampak pada peningkatan EBITDA dan mengerek laba bersih.
Mitratel membukukan kenaikan pendapatan sebesar 11,9% dari Rp5,6 triliun pada sembilan bulan pertama 2022 menjadiRp6,3 triliun pada sembilan bulan pertama 2023 (year on year/yoy). Perolehan ini didorong oleh peningkatan jumlah menaradan serat optik, baik secara organik maupun anorganik, yang disertai kenaikan jumlah penyewa (tenant) dan kolokasi.
“Sejak sebelum initial public offering (IPO) sampai hari ini, kami terus memperbanyak jumlah menara dan serat optik, terutama di kawasan luar pulau Jawa. Kini, kami menikmati hasilnya dalam bentuk pertumbuhan jumlah penyewa dankenaikan pendapatan. Tantangan kami ke depan adalah bagaimana meningkatkan produktivitas aset yang tercermin darikenaikan tenancy ratio, dan efisiensi operasi termasuk melalui digitalisasi sehingga berdampak positif pada kenaikan marjin,”kata Theodorus Ardi Hartoko atau Teddy, Direktur utama MTEL. Pertumbuhan kepemilikan menara ini berhasil diimbangi dengan kenaikan jumlah penyewa sebesar 10,5% menjadi 55.704 tenant dari sebelumnya 50.390 tenant (yoy). Sementara jumlah kolokasi melonjak 21,3% menjadi 18.613 dari sebelumnya 15.339 kolokasi (yoy). Sepanjang tahun ini, Mitratel juga berhasil memperpanjang serat optik menjadi 29.042 Km.
“Kami meyakini bahwa lanskap bisnis industri telekomunikasi ke depan akan ditandai dengan divestasi menara dan fiberoptik milik industri MNO. Operator telekomunikasi melakukan hal itu karena ingin lebih fokus pada inovasi produk yang memberikan nilai tambah (added value) dan pemenuhan kebutuhan konsumen. Perubahan ini tentu menjadi peluang bagi Mitratel untuk menjadi partner strategis dan tumbuh bersama mereka,” kata Teddy.
Selama sembilan bulan pertama 2023 Mitratel membangun 481 menara baru serta menambah 1.192 menara melalui akuisisi,sehingga jumlah menara milik MTEL hingga akhir September 2023 mencapai 37.091 menara. Pencapaian ini membawa Mitratel sebagai perusahaan TowerCo dengan jumlah menara terbanyak diAsia Tenggara.
Sebaran menara Mitratel meliputi 15.505 menara di Jawa dan 21.586 menara berada di luar Jawa atau sekitar 58% daritotal menara. Hal ini mendorong pertumbuhan penambahan tenant di luar Jawa sebesar 11%, lebih tinggi dibandingkan di Jawa yang sebesar 10%. “Hal ini menunjukkan bahwa strategi Perseroan untuk ekspansi dan mengoptimalkan pertumbuhan di luar Jawa sesuai dengan strategi ekspansi dari operator seluler di Indonesia,” katanya.
Selain ekspansi di infrastruktur menara dan fiber optik serta fokus meningkatkan produktivitas aset, Perseroan jugaberupaya mengoptimalkan teknologi digital dalam bisnis proses. Hal ini memampukan perseroan memberikan services yangrelevan dengan kebutuhan pelanggan sehingga memberikan nilai tambah lebih tinggi. “Adopsi digital terus kami tingkatkan sehingga pelayanan kepada para mitra kami menjadi lebihpresisi, lebih efektif dan jauh lebih efisien.,” katanya.
Berbagai penyempurnaan itu berkontribusi pada peningkatan EBITDA margin dari 78,5% pada September 2022 menjadi80,6% pada September 2023. Dari total pendapatan Rp6,3 triliun, perseroan berhasil membukukan laba bersih Rp1,43 triliun. Perolehan laba bersih ini melonjak 16,6% dari periode yang sama tahun lalu.
**
Anda dapat melihat portfolio Mitratel pada halaman berikut:
https://www.mitratel.co.id/portfolio-mtel/
Mitratel Gelontorkan Rp36M Akuisisi Menara Milik XL Axiata
PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel mengakuisisi 54 menara milik PT XL Axiata Tbk. (EXCL) senilai Rp36,62 miliar.
Bisnis.com, JAKARTA – PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel mengakuisisi 54 menara milik PT XL Axiata Tbk. (EXCL) senilai Rp36,62 miliar.
Mitratel dan XL Axiata melakukan penandatanganan jual beli menara pada Senin 25 September 2023. Adapun, keduanya juga menyepakati kontrak sewa 53 menara bersamaan dengan perjanjian jual beli tersebut. Sisa 1 menara tidak termasuk dalam perjanjian sewa dihuni oleh operator lain.
“Perseroan telah menyelesaikan transaksi pembelian 54 menara telekomunikasi dengan 63 tenant atau tenancy ratio 1,16 kali. Selanjutnya MTEL juga menyepakati untuk menyewakan kembali atas 53 menara telekomunikasi kepada PT XL Axiata Tbk. Nilai transaksi total sebesar Rp36,62 miliar” kata Hendra Purnama, Direktur Investasi Mitratel dalam Keterbukaan Informasi hari ini, Rabu (27/9/2023).
Menurutnya menara XL Axiata yang telah diakuisisi tersebar merata di seluruh Indonesia. Mulai dari Sumatera Bagian Tengah, Sumatera Bagian Selatan, Jawa Barat, Jakarta, Bogor. Bali dan Nusa Tenggara hingga Kalimantan dan Sulawesi.
“Kami selalu meyakini potensi pertumbuhan ekonomi di luar pulau Jawa dan kontribusinya yang menjanjikan terhadap perekonomian nasional. Akuisisi ini merupakan bentuk komitmen kami dalam membantu mitra strategis kami dari industri operator telekomunikasi untuk melakukan ekspansi dengan bisnis model yang lebih efisien,” kata Hendra.
Selain membeli menara milik EXCL, Hendra juga menyampaikan Mitratel telah mengakuisisi 51 Menara milik dua perusahaan lainnya. Penandatangan jual beli telah dilaksanakan pada akhir pekan lalu, Jumat 22 September.
Seluruh menara tersebut berada di Bali, Jakarta, Bogor. Dari pembelian 51 menara ini, MTEL mendapatkan 79 tenant baru. Artinya, tenancy ratio dari 51 menara baru ini adalah sebesar 1,55 kali.
“Kami meyakini divestasi aset menara dan fiber optik milik operator telekomunikasi akan terus berlangsung. Ini merupakan langkah strategis industri telekomunikasi untuk mencapai pertumbuhan secara cepat, efisien dan efektif. Mitratel selalu siap menjadi mitra strategis mereka untuk meraih pertumbuhan berkelanjutan secara bersama sama,” pungkas Hendra.
**
Anda dapat membaca berita terkait pada:
https://market.bisnis.com/read/20230927/7/1698893/mitratel-gelontorkan-rp36-miliar-akuisisi-menara-milik-xl-axiata.
Anda dapat melihat portfolio Mitratel pada halaman berikut:
https://www.mitratel.co.id/portfolio-mtel/
Fokus Genjot Inovasi, Dayamitra (MTEL) Borong Dua Penghargaan di ICAII 2023
(Courtesy: idxchannel.com)
PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel sukses memborong dua penghargaan sekaligus dalam ajang IDX Channel Anugerah Inovasi Indonesia (ICAII) 2023.
IDXChannel – PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel sukses memborong dua penghargaan sekaligus dalam ajang IDX Channel Anugerah Inovasi Indonesia (ICAII) 2023.
Dalam ajang apresiasi inovasi di kalangan emiten pasar modal nasional tersebut, Mitratel didapuk sebagai pemenang untuk Penghargaan Terbaik Kategori Proses Internal dan Penghargaan Utama Kategori Produk & Model Bisnis.
Untuk kategori proses internal, inovasi Mitratel yang mendapatkan penghargaan predikat terbaik adalah Aplikasi Analytical Tools sementara untuk inovasi Produk Power as a Service mendapatkan penghargaan utama.
Aplikasi Marketing Analytics Tool adalah perangkat lunak yang dirancang khusus untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasikan data (internal dan eksternal) guna menghasilkan rekomendasi yang berguna dalam pengambilan keputusan.
Mitratel dapat mengambil keputusan yang didasarkan pada data yang kuat, mengoptimalkan strategi pemasaran, mengidentifikasi peluang pembangunan tower pada lokasi strategis dan penambahan tenant pada tower existing (kolokasi).
Power as a Services adalah ekosistem energi yang komprehensif yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan dinamis operator seluler modern.
Teknologi ini melebihi pendekatan konvensional dalam penyediaan daya dengan menawarkan solusi secara end-to-end. Mulai dari perencanaan awal dan implementasi, hingga pemeliharaan dan dukungan berkelanjutan, semua aspeknya tergabung dalam konsep inovatif ini.
Pada acara seremoni ICAII di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (20/9/2023) kedua penghargaan untuk Mitratel diterima oleh Eksekutif General Manager MTEL, Elfri Jufri. Tim Mitratel menyampaikan bahwa kedua penghargaan tersebut menunjukkan keseriusan perusahaan dalam menciptakan inovasi baru sehingga dapat memberikan layanan terbaik bagi seluruh pelanggan.
Kemudian tim Mitratel menilai penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi atas kinerja perseroan dalam menghadirkan inovasi yang relevan tuntutan industri.
**
Anda dapat membaca berita terkait pada:
https://www.idxchannel.com/economics/fokus-genjot-inovasi-dayamitra-mtel-borong-dua-penghargaan-di-icaii-2023-2025
Anda dapat melihat portfolio Mitratel pada halaman berikut:
https://www.mitratel.co.id/portfolio-mtel/
Laba Bersih Mitratel Tembus Rp1.02T, Tumbuh 14.7%
Mitratel membukukan kinerja positif dan pertumbuhan yang berkelanjutan pada Semester I-2023. Laba bersih mencapai Rp1,02 triliun, meningkat 14,7% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp 892 miliar.
JAKARTA, 28 Juli 2023 – Fokus membangun infrastruktur telekomunikasi, terutama di luar Pulau Jawa, memberikan dampak positif terhadap kinerja PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel. Akuisisi menara dan perluasan jaringan serat optik yang gencar
dilakukan perseroan dalam beberapa waktu terakhir, tidak hanya berhasil meningkatkan pangsa pasar dan pendapatan, namun juga membantu pertumbuhan ekosistem industri telekomunikasi di tanah air.
Mitratel membukukan kinerja positif dan pertumbuhan yang berkelanjutan pada Semester I-2023. Laba bersih mencapai Rp1,02 triliun, meningkat 14,7% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp 892 miliar. Pertumbuhan laba ditopang oleh kenaikan
jumlah tenant, monetisasi bisnis serta peningkatan efisiensi kinerja perusahaan.
Perseroan mencatatkan pendapatan pada periode Semester I-2023 sebesar Rp 4,13 triliuntumbuh 10,8%. Segmen bisnis Tower memiliki kontribusi terbesar terhadap pendapatan sebesar 93,2%. Sedangkan segmen bisnis Mitratel lainnya (tower related business) semakin berkurang kontribusinya dengan porsi 6,8% terhadap keseluruhan pendapatan.
Direktur Utama Mitratel, Theodorus Ardi Hartoko yang akrab disapa Teddy, mengatakan kinerja keuangan perseroan pada Semester I-2023 on the track dengan rencana bisnis yang telah dicanangkan. Pertumbuhan pendapatan merupakan hasil dari strategi perseroan dalam melakukan ekspansi menara, penambahan tenant, serta monetisasi segmen bisnis lainnya, seperti Tower Fiberization“. Kami mulai memetik hasil dari ekspansi yang tercermin pendapatan yang tumbuh secara stabil dan berkelanjutan,” ujarnya.
Mitratel pada akhir Semester I-2023 memiliki 36.719 menara meningkat 27,6% dari periode yang sama tahun lalu. Terdapat penambahan menara baru sejumlah 1.301 yang mengukuhkan posisinya sebagai perusahaan dengan kepemilikan menara telekomunikasi terbesar di Asia Tenggara. Sejalan dengan peningkatan jumlah menara, jumlah tenant meningkat 24,6% menjadi 54.718 tenant.
Lokasi menara telekomunikasi Mitratel sebanyak 15.354 di Jawa dan 21.365 menara berada di luar Jawa atau sekitar 58% dari total menara. Dari sisi tenancy, penambahan tenant di luar jawa sebesar 26%, lebih tinggi dibandingkan di Jawa yang sebesar 22%.
“Kami meyakini tenancy ratio di luar Jawa akan terus meningkat seiring pertumbuhan dan pemerataan ekonomi yang mendorong operator seluler di Indonesia untuk terus berekspansi,” ujar Teddy.
Pada akhir Juni 2023 total aset fiber optic milik Mitratel tercatat 27.269 km termasuk hasil dari akuisisi fiber sepanjang 6.012 km pada akhir 2022. Hal ini menjadi pendorong penambahan pendapatan sebesar Rp86 miliar dari bisnis tower fiberization.
Mitratel juga sedang menggarap bisnis Power as a Service (PaaS). Teddy mengatakan model bisnis PaaS ini adalah penyediaan sumber energi baik untuk catu daya utama (main power) maupun sebagai cadangan (Backup Power) ke perangkat-perangkat aktif operator telekomunikasi.
Kombinasi dari pertumbuhan pendapatan dan peningkatan efisiensi mendorong EBITDA Mitratel pada Semester I-2023 mencapai Rp3,35 triliun, meningkat 16,1% secara yoy. Rasio EBITDA Margin membaik menjadi 81,2% dibandingkan setahun sebelumnya 77,5%.
Mitratel pada akhir Juni 2023 membukukan kenaikan aset sebesar 1,3% menjadi Rp56,79 triliun yang dikontribusi oleh akuisisi dan pembangunan menara baru secara organik. Debt to equity ratio (DER) tercatat 47,3% yang mencerminkan rasio utang yang sehat.
“Bisnis menara memang masih menghadapi sejumlah tantangan seperti suku bunga tinggi, inflasi dan kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi. Tetapi kami sudah menyiapkan sejumlah strategi dan mitigasi agar perseroan tetap tumbuh sehat dan berkelanjutan sehingga dapat terus memberikan nilai tambah bagi para shareholders,” tutup Teddy
***
Anda dapat membaca berita terkait pada:
https://www.bloombergtechnoz.com/detail-news/11168/tumbuh-14-7-mitratel-raih-laba-rp1-02-t-di-semester-i-2023
Anda dapat melihat portfolio Mitratel pada halaman berikut:
https://www.mitratel.co.id/portfolio-mtel/
Rayakan Idul Adha, Mitratel Bersama BAZNAS Salurkan 3.467 Paket Daging Kurban
MITRATEL bersama BAZNAS RI menyalurkan 3.467 paket daging kurban untuk masyarakat di wilayah operasional MITRATEL seluruh Indonesia pada Idul Adha 1444H/2023M.
Pada momentum Hari Raya Idul Adha 1444/2023, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel) menjalankan program Mitratel Berbagi yang mengusung tema Kurban, Sinyal Kebaikan Sebarkan #PotentialEverywhere. Program ini dilaksanakan bersama Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI. menyalurkan 3.467 paket daging kurban dengan total nilai Rp1,137 miliar untuk masyarakat yang tersebar di wilayah operasional Mitratel seluruh Indonesia pada Hari Raya Idul Adha 1444H/2023M.
Penyaluran 3.467 paket daging kurban disalurkan untuk masyarakat yang tersebar di wilayah operasional Mitratel seluruh Indonesia yang mencangkup (4 area dan 11 regional) serta untuk masyarakat sekitar balai ternak binaan BAZNAS di pulau Jawa, Riau, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Maluku hingga Papua dalam bentuk daging segar dan kemasan dalam bentuk kaleng.
Daging dalam kemasan menjadi salah satu pilihan agar daging dapat tahan lebih lama, mudah dikonsumsi dan dapat disalurkan dengan baik untuk masyarakat rentan di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar). Paket kemasan sebanyak 1.875 akan didistribusikan pada bulan Agustus 2023 setelah melalui proses penyembelihan pada Hari Raya Idul adha. Pengolahan yang dilakukan dengan proses yang higienis selama satu bulan. Sedangkan untuk daging segar telah selesai didistribusikan pada 2 Juli 2023.
“Momen ini penuh dengan makna dalam mengekspresikan rasa syukur kita kepada Tuhan YME atas segala karunia dan keberkahan yang telah diberikan. Melalui program Mitratel Berbagi Daging Kurban tahun ini, diharapkan dapat menyemarakkan nilai-nilai keagamaan melalui Ibadah Kurban, wujud dari tanggung jawab sosial dan kepedulian Mitratel dalam membangun hubungan positif dengan masyarakat dan stakeholders,” kata Theodorus Ardi Hartoko selaku Direktur Utama Mitratel, yang akrab disapa Teddy Hartoko.
Sementara itu, Ketua BAZNAS RI Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., mengatakan kerja sama yang dijalin antara BAZNAS dan Mitratel merupakan dorongan untuk menyukseskan pelaksanaan kurban yang efektif dan efisien.
Prof Noor menyebut, dengan adanya bantuan ini, akan sangat berguna bagi masyarakat yang membutuhkan. Program dari Mitratel ini diharapkan dapat menginspirasi pihak lain untuk menggulirkan program serupa, agar jangkauan bantuannya bisa semakin luas.
“Program ini sangat baik, semoga dapat menjadi contoh bagi pihak lain untuk melakukan langkah serupa. BAZNAS mengajak masyarakat memanfaatkan momentum Hari Raya Idul Adha untuk melakukan kebaikan, serta berbagi kepada sesama dengan berkurban,” katanya
Baca juga
PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel) Gandeng BAZNAS Salurkan 3.467 Paket Daging Kurban
PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel) menggandeng Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI dalam menyalurkan 3.467 paket daging kurban dengan total nilai Rp.1,137 miliar untuk masyarakat yang tersebar di wilayah operational Mitratel (4 area dan 11 regional) seluruh Indonesia.
Seremoni kerja sama tersebut dilakukan di Gedung Telkom Landmark Tower, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (20/6/2023), dengan dihadiri oleh Komisaris, Direksi dan karyawan Mitratel serta Ketua BAZNAS Republik Indonesia dan jajarannya. Di momen tersebut dilakukan penyerahan secara simbolis 3.467 paket daging kurban dengan nama program Mitratel Berbagi hewan kurban tahun 2023, Sinyal Kebaikan Sebarkan #PotentialEverywhere.
“Momen ini penuh dengan makna dalam mengekspresikan rasa syukur kita kepada Tuhan YME atas segala karunia dan keberkahan yang telah diberikan. Melalui program Mitratel Berbagi daging Kurban tahun ini, diharapkan dapat menyemarakkan nilai-nilai keagamaan melalui Ibadah Kurban, wujud dari tanggung jawab sosial Mitratel dan kepeduliaan Mitratel dalam membangun hubungan positif dengan masyarakat dan stakeholders,” kata Theodorus Ardi Hartoko atau akrab disapa Teddy Hartoko selaku Direktur Utama Mitratel.
Sementara itu, Ketua BAZNAS RI Prof Dr KH Noor Achmad, mengatakan kerja sama yang dijalin antara BAZNAS dan Mitratel merupakan dorongan untuk menyukseskan pelaksanaan kurban yang efektif dan efisien.
Prof Noor menyebut, dengan adanya bantuan ini, akan sangat berguna bagi masyarakat yang membutuhkan. Program dari Mitratel ini diharapkan dapat menginspirasi pihak lain untuk menggulirkan program serupa, agar jangkauan bantuannya bisa semakin luas.
“Program ini sangat baik, semoga dapat menjadi contoh bagi pihak lain untuk melakukan langkah serupa. BAZNAS mengajak masyarakat memanfaatkan momentum Hari Raya Idul Adha untuk melakukan kebaikan, berbagi kepada sesama dengan berkurban,” katanya.
PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel) Collaborates with BAZNAS to Distribute 3,467 Sacrificial Meat Packages
PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel) cooperates with the Republic of Indonesia’s National Amil Zakat Agency (BAZNAS) in distributing 3,467 packages of sacrificial meat with a total value of IDR 1.137 billion to people spread across Mitratel’s operational areas (4 areas and 11 regions) throughout Indonesia.
The collaboration ceremony was held at the Telkom Landmark Tower Building, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Tuesday (20/6/2023), attended by Commissioners, Directors and Mitratel employees as well as the Chairman of BAZNAS of the Republic of Indonesia and their staff. At that moment, 3,467 packages of sacrificial meat were symbolically handed over under the name of the Mitratel Sharing program for sacrificial animals in 2023, Signals of Kindness Spread #PotentialEverywhere.
“This moment is full of meaning in expressing our gratitude to God Almighty for all the gifts and blessings that have been given. Through the Mitratel Sharing Qurban meat program this year, it is hoped that religious values can be enlivened through Sacrificial Worship, a form of Mitratel’s social responsibility and Mitratel’s concern in building positive relationships with the community and stakeholders,” said Theodorus Ardi Hartoko or who is familiarly called Teddy Hartoko as the Main Director of Mitratel.
Meanwhile, Chairman of BAZNAS RI Prof Dr KH Noor Achmad, said the cooperation established between BAZNAS and Mitratel was an impetus for the successful implementation of effective and efficient sacrifices.
Prof Noor said, with this assistance, it would be very useful for people in need. It is hoped that this program from Mitratel can inspire other parties to roll out similar programs, so that the reach of assistance can be wider.
“This program is very good, hopefully it can be an example for other parties to take similar steps. BAZNAS invites the public to take advantage of the momentum of Eid al-Adha to do good, to share with others by making sacrifices,” he said.
Telecommunication Sector is Still Prospective, Mitratel (MTEL) Expand 5G Services
This 5G network is believed to accelerate digital transformation and the growth of Indonesia’s digital sector.
IDXChannel – Currently the use of 5G technology in Indonesia is predicted to be more attractive, referring to GSM Association (GSMA) research entitled The Mobile Economy Asia Pacific 2022.
This research states that the business consolidation of telecommunications operator companies will accelerate the adoption of 5G. Telecommunication tower is one of the main elements of the 5G ecosystem that can spur the adoption of 5G technology in Indonesia.
Meanwhile, according to Kearney’s study, 5G penetration in 2025 is projected to reach 27.2 percent, or higher when compared to the 5G penetration potential in 2024 of 13.4 percent. Indonesia is entering a new round of information technology because 5G cellular networks have started operating commercially throughout Indonesia since May 24, 2021.
This 5G network is believed to accelerate digital transformation and the growth of Indonesia’s digital sector. The implementation of 5G will encourage the increase in smart cell needs.
Then, the profit of telecommunication operator companies using 5G has an impact on revenue growth.
Research Analyst of PT BRI Danareksa Sekuritas, Niko Margaronis said PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk, (Mitratel) prepares digital infrastructure to make it easier for telecommunication operators to expand 5G services.
Mitratel transformed into a digital infrastructure company (Digital InfraCo) and the largest telecommunications tower (tower) in Southeast Asia because the number of towers in the first quarter of 23 was 36,439 units.
“In addition to the tower outside Java Island, the massive availability and distribution of Mitratel towers on Java Island is a competitive advantage that attracts telecommunication operators to rent towers with a collocation partnership scheme that benefits telecommunication operator companies for 5G network expansion, especially in big cities,” said Niko to the media, written Monday (6/19/2023).
In the first quarter of/2023 Mitratel controlled a market share of 45 percent in the national tower industry. Niko said the expansion of telecommunications operator companies will drive revenue growth, net profit and Mitratel EBITDA above 10 percent by 2023.
“The potential for revenue growth is supported by tower rental demand from Indosat operator Ooredoo Hutchison, XL Axiata and Smartfren in the second quarter to fourth quarter of this year. Financial growth will be a positive catalyst for the targeted stock price,” explained Niko.
In addition, Mitratel took the initiative to provide the latest business segment, namely fiberization and power to the tower services that provide the management of electrical energy sources to towers connected to the PLN electricity network (on grid).
Mitratel also has another business portfolio related to the tower which recorded revenue worth Rp128 billion as of March 2023. This portfolio provides telecommunication infrastructure management services, non-telecommunication, and project solutions.
Mitratel’s business growth is also driven by the expansion of fiber portfolios, including fiber optic acquisitions. The digital infrastructure ecosystem in Mitratel’s portfolio supports the business expansion of customers, namely MNO companies. Mitratel expanded its portfolio in the fiber optic sector by building 8,876 km organically in January-March this year.
Robertus Hardy, Senior Research Analyst of PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia said, this year’s economic condition is believed to still be a positive catalyst for the telecommunications sector compared to other sectors.
For the telecommunications sector, he continued, communication and public data spending will grow this year, especially with the addition of 5G service demands in big cities.
Robertus observed Mitratel as a leader in his sector because it has the most towers in Southeast Asia. “Therefore, Mitratel has the potential to spend capital expenditure (capex) to increase the tower,” said Robertus.
This is believed to have an impact on MTEL’s financial growth in 2023. Mitratel’s income this year, continued Robert, is estimated to be worth Rp8,59 trillion, net profit of Rp2,08 trillion and EBITDA of Rp6,82 trillion and dividend yield is pegged to 2.3 percent.
(SAN)
Source:
https://www.idxchannel.com/economics/sektor-telekomunikasi-masih-prospektif-mitratel-mtel-perluas-layanan-5g