Telkomsel dan Mitratel Kembali Melakukan Aksi Korporasi dengan Pengalihan Kepemilikan 4.000 unit Menara Telekomunikasi
Telkomsel dan Mitratel kembali melakukan kesepakatan pengalihan kepemilikan menara telekomunikasi, yang ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Jual Beli (Sale and Purchase Agreement/SPA) oleh kedua perusahaan untuk 4.000 unit menara telekomunikasi.
Kesepakatan ini diharapkan dapat meneruskan momentum bagi Telkomsel dan Mitratel dalam kelanjutan komitmen memperkuat pengelolaan aset dan lini bisnis yang dapat lebih mendorong pertumbuhan kinerja organisasi yang lebih ideal, produktif, efektif, dan efisien.
Upaya ini sekaligus mempertegas kembali komitmen Telkomsel dalam memaksimalkan aset infrastruktur yang dimiliki, dan lebih mendorong akselerasi penguatan struktur perusahaan yang lebih ideal, guna menghadirkan inovasi produk dan layanan berbasis ekosistem digital yang lebih customer centric.
Bagi Mitratel, aksi korporasi ini semakin mengukuhkan posisinya sebagai Tower Provider terbesar di Indonesia.
Jakarta, 2 September 2021 – Telkomsel dan PT Dayamitra Telekomunikasi “Mitratel” melanjutkan komitmennya dalam penguatan transformasi portofolio bisnis dengan melakukan penambahan pengalihan kepemilikan sebanyak 4.000 unit menara telekomunikasi milik Telkomsel kepada Mitratel. Kesepakatan yang ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Jual Beli (Sale and Purchase Agreement/SPA) antara PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) dengan PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) pada 31 Agustus 2021 tersebut melengkapi aksi korporasi yang dilakukan kedua perusahaan untuk 6.050 unit menara telekomunikasi pada 2020 lalu.
Direktur Utama Telkomsel Hendri Mulya Syam menjelaskan, “Telkomsel terus menunjukan konsisten dalam melakukan transformasi portofolio perusahaan di bisnis digital melalui sejumlah langkah strategis yang terukur dan terarah. Kelanjutan aksi korporasi dengan melakukan pengalihan kepemilikan menara telekomunikasi kepada Mitratel semakin menunjukan keseriusan Telkomsel untuk lebih fokus dalam memperkuat eksistensi dan penetrasi inovasi dalam menggelar layanan digital. Dengan begitu, Telkomsel akan semakin memiliki lebih banyak sumber daya perusahaan yang dapat diarahkan untuk terus membuka peluang dan kesempatan dalam menguatkan ekosistem gaya hidup digital masyarakat Indonesia secara lebih inklusif.”
Direktur Strategic Portfolio Telkom Budi Setyawan Wijaya mengatakan, “Aksi korporasi ini merupakan langkah Telkom dalam penataan portofolio demi value creation yang optimal dari keduanya baik bagi masing-masing perusahaan, TelkomGroup dan stakeholder. Bagi Telkomsel, ini merupakan wujud konsisten dan keseriusan dalam mendukung transformasi portofolio di bisnis digital. Sedangkan bagi Mitratel, langkah ini semakin memperkuat portofolio menara telekomunikasi TelkomGroup serta memantapkan langkah Mitratel sebagai pemain tower terbesar di Indonesia, yang mendukung beragam kebutuhan tidak hanya bagi TelkomGroup tapi juga tenant lainnya. Sehingga Mitratel bersiap untuk mengoptimalkan value creation selanjutnya melalui aksi korporasi yang lebih besar lagi.
Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko menambahkan, “Mitratel berkomitmen untuk terus berupaya menggali potensi-potensi baru dalam rangka memperkuat fundamental perusahaan, tentunya dengan aksi korporasi ini semakin menunjukkan posisi Mitratel sebagai konsolidator bisnis menara telekomunikasi di pasar. Transaksi ini kembali mengukuhkan Mitratel sebagai tower provider terbesar di Indonesia dan akan semakin membuka peluang untuk pemanfaatan menara ini oleh semua tenant yang potensial, terlebih masuknya era 5G di Indonesia yang berpeluang besar bagi bisnis menara telekomunikasi. Pengalihan kepemilikan menara ini juga akan memberikan kesempatan dan layanan yang sama kepada seluruh operator untuk dapat memperluas area dan meningkatkan pelayanannya kepada pelanggan. Hal ini tentu saja akan berkontribusi positif untuk percepatan digitalisasi skala nasional”.
Dengan adanya pengalihan ini Mitratel telah memiliki lebih dari 28.000 menara telekomunikasi yang tersebar di seluruh Indonesia baik urban, suburban maupun daerah rural. Mitratel juga terbuka untuk melakukan transaksi jual beli dengan pihak manapun sepanjang menguntungkan bagi kedua belah pihak dan memberikan value creation bagi pemangku kepentingan.
Melalui kesepakatan ini juga diharapkan dapat meneruskan momentum bagi kedua perusahaan dalam kelanjutan komitmen memperkuat pengelolaan aset dan lini bisnis yang dapat lebih mendorong pertumbuhan kinerja organisasi yang lebih ideal, produktif, efektif, dan efisien. Sehingga, baik Telkomsel dan Mitratel akan terus memperkuat nilai tambah masing-masing perusahaan di setiap fokus inovasi produk dan layanan yang dihadirkan.
“Sebagai perusahaan telekomunikasi digital terdepan di Indonesia, Telkomsel selalu berharap kelanjutan aksi korporasi dalam pengalihan menara telekomunikasi yang dimiliki ini juga dapat terus memberikan nilai tambah dalam upaya perusahaan dalam memaksimalkan aset infrastruktur yang dimiliki, dan lebih mendorong akselerasi penguatan struktur perusahaan yang lebih ideal, terutama untuk keberlangsungan jangka panjang dalam menghadirkan inovasi produk dan layanan berbasis ekosistem digital yang lebih customer-centric,” pungkas Hendri.
***
Mitratel Kukuhkan Diri Sebagai Perusahaan Menara Telekomunikasi Terbesar di Indonesia Usai Telkom Alihkan 798 Menara
Jakarta, 2 Agustus 2021 – PT. Telkom Indonesia (Persero) Tbk terus memperkuat bisnis penyediaan menara telekomunikasi melalui anak usahanya, PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel), dengan melakukan penyertaan modal berupa aset (inbreng) 798 menara telekomunikasi.
Hal itu ditandai dengan penandatanganan Akta Inbreng & Head of Agreement antara Telkom dengan Mitratel, yang dilakukan secara hybrid dengan protokol kesehatan yang ketat. Hadir secara fisik dalam acara tersebut Direktur Strategic Portfolio Telkom Budi Setyawan Wijaya dan Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko.
Sedangkan melalui video conference, hadir Direktur Wholesale & International Service Telkom, Bogi Witjaksono dan Direktur Network & IT Solution Telkom, Herlan Wijanarko.
Direktur Strategic Portfolio Telkom, Budi Setyawan Wijaya menyampaikan pengalihan aset (inbreng) menara telekomunikasi yang dilakukan Telkom kepada Mitratel merupakan bagian dari penataan portofolio TelkomGroup serta merupakan bentuk komitmen Telkom untuk menjadikan Mitratel sebagai vehicle sekaligus pemain yang kuat dan menguasai industri tower.
“Industri menara telekomunikasi ini merupakan industri yang sangat prospektif di tengah potensi perkembangan ekonomi digital Indonesia, ditambah pula masuknya teknologi generasi kelima. Dengan langkah ini, TelkomGroup percaya bahwa Mitratel mampu memperkokoh posisinya sebagai pemimpin industri menara telekomunikasi nasional dan memberikan value yang tinggi bagi perusahaan juga para stakeholder.” Selain sebagai upaya penataan portofolio, langkah inbreng menara milik Telkom ke Mitratel juga merupakan salah satu strategi bisnis untuk meningkatkan kapabilitas dari sisi aspek infrastruktur telekomunikasi.
Menara-menara yang dialihkan memiliki potensi kolokasi dan tenancy ratio di atas rata-rata industri dengan struktur yang kokoh dan coverage seluruh Indonesia. Inbreng tersebut menjadi modal yang kuat untuk bisnis menara Mitratel ke depan.
“Bisnis menara telekomunikasi merupakan bisnis yang sangat menjanjikan, mengingat hingga saat ini operator telekomunikasi akan terus berekspansi dalam meningkatkan kualitas jaringan dan memperluas jangkauan layanannya sehingga kami meyakini bisnis menara telekomunikasi masih akan mencatatkan kinerja positif,” tambah Budi. Direktur Utama Mitratel, Theodorus Ardi Hartoko, menyampaikan komitmen Mitratel dalam mendukung penataan portofolio TelkomGroup dengan aksi korporasi tersebut.
Ke depan, Mitratel berkomitmen untuk mengelola dengan baik aset dan bisnis menara tersebut demi memberikan value terbaik bagi para pemegang saham. Setelah transaksi pengalihan aset 798 menara tersebut, Mitratel memiliki lebih dari 24.000 menara telekomunikasi. Hal ini menjadi salah satu langkah TelkomGroup melalui Mitratel untuk mendukung terwujudnya value creation demi mengukuhkan diri sebagai pemain nomor satu di industri menara telekomunikasi Indonesia.
Mitratel Strengthen as the Largest Telecommunication Tower Company in Indonesia After Telkom Transfers 798 Towers
Jakarta, August 2, 2021 – PT. Telkom Indonesia (Persero) Tbk continues to strengthen the business of providing telecommunications towers through its subsidiary, PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel), by investing in assets (inbreng) 798 telecommunications towers.
This was marked by the signing of the Inbreng & Head of Agreement Deed between Telkom and Mitratel, which was carried out in a hybrid manner with strict health protocols.
Physically present at the event, Telkom’s Strategic Portfolio Director Budi Setyawan Wijaya and Mitratel President Director Theodorus Ardi Hartoko.
Meanwhile, through video conference, Telkom’s Director of Wholesale & International Service, Bogi Witjaksono, and Telkom’s Director of Network & IT Solution, Herlan Wijanarko, were present.
Telkom’s Strategic Portfolio Director, Budi Setyawan Wijaya said that the transfer of telecommunication tower assets (inbreng) by Telkom to Mitratel is part of the TelkomGroup portfolio arrangement and is Telkom’s commitment to make Mitratel a vehicle as well as a strong player and dominate the tower industry.
“The telecommunication tower industry is a very prospective industry in the midst of the potential development of Indonesia’s digital economy, plus the entry of fifth generation technology. With this step, TelkomGroup believes that Mitratel is able to strengthen its position as the leader of national telecommunications tower industry and provide high value for the company and stakeholders.”
Apart as an effort to reorganize the portfolio, the step to transfer Telkom’s towers to Mitratel is also one of the business strategies to increase capabilities in terms of the telecommunications infrastructure aspect.
The transferred towers have collocation potential and tenancy ratios above the industry average with a solid structure and coverage throughout Indonesia. The Inbreng is a strong capital for Mitratel’s tower business going forward.
“The telecommunication tower business is a very promising business, considering that until now telecommunication operators will continue to expand in improving network quality and expanding their service range, so we believe the telecommunication tower business will still record positive performance,” added Budi.
The President Director of Mitratel, Theodorus Ardi Hartoko, expressed Mitratel’s commitment in supporting the restructuring of the TelkomGroup portfolio with this corporate action.
Going forward, Mitratel is committed to properly managing the tower’s assets and business in order to provide the best value for shareholders.
After the asset transfer transaction of 798 towers, Mitratel owns more than 24,000 telecommunication towers. This is one of the steps taken by TelkomGroup through Mitratel to support the realization of value creation in order to establish itself as the number one player in the Indonesian telecommunications tower industry.
Mitratel Siap Hadapi Era 5G dengan Tetap Agresif Memacu Pertumbuhan
PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) menyelenggarakan Webinar Telco
Technology Update dengan tema “Expanding Business Opportunities and Facing the Challenges in the
5G Era”. Kegiatan ini dilaksanakan tanggal 26 Maret 2021.
Webinar yang mengupas tentang potensi tower provider menuju Era Teknologi 5G tersebut diisi oleh
para professional di bidang teknologi komunikasi diantaranya Dirjen Sumber Daya Perangkat Pos dan
Informatika Kementerian Kominfo RI Dr. Ir. Ismail, M.T sebagai keynote speaker. Acara ini juga
mengundang pembicara seperti VP Technology Strategy Telkomsel Indra Mardiatna, EGM Planning &
Deployment Telkom Indonesia Lukman Hakim Abdul Rauf, dan Marketing Director of Wireless MSSD Huawei Jack Lee Chien Chou.
Berbagai langkah strategis telah dilakukan Mitratel untuk terus memperkuat bisnis menara
telekomunikasi. Hal ini dilakukan dalam upaya meningkatkan value creation bisnis tower dan
memastikan ketersediaan infrastruktur jaringan yang berkualitas.
Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko (Teddy Hartoko) menyampaikan bahwa Mitratel
akan tetap agresif dalam memacu pertumbuhan Perusahaan baik secara organic maupun inorganic
serta memacu perbaikan fundamental bisnis dengan peningkatan performansi keuangan dan
perbaikan internal proses.
Saat ini Mitratel memiliki lebih dari 22.000 menara telekomunikasi yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Ke depan Mitratel akan bertransformasi dari tower business menuju digital infrastructure company
dengan salah satu prioritas strategi bisnis yaitu tetap agresif memacu pertumbuhan perusahan dan
beradaptasi dengan perkembangan teknologi menuju era 5G” ungkap Teddy Hartoko.
Memacu pertumbuhan alat produksi bukan hanya mengenai jumlah tower, namun juga mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam melakukan investasi. Hal ini agar semua strategi dan kebijakan yang dilakukan tetap compliance dengan aturan dan rencana jangka Panjang Perusahaan.
“Mitratel masih akan terus melakukan ekspansi untuk mendukung peningkatan kualitas jaringan dan
memperluas jangkauan layanannya, terlebih menghadapi pengembangan teknologi 5G yang akan segera diimplementasikan di Indonesia. Dengan demikian, harapannya Mitratel sebagai salah satu
provider menara telekomunikasi dapat mengambil peranan penting dalam pembangunan
infrastruktur yang mendukung konektivitas data yang lebih cepat termasuk fiberisasi jaringan pada
Menara telekomunikasi”, jelas Teddy lebih lanjut.
Tingkatkan Efisiensi, Mitratel Alihkan Bisnis Managed Service ke Persada Sokka Tama
PT. Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) terus melakukan penataan portofolio untuk meningkatkan daya saing dan efisiensi bisnis operasional. Salah satu terobosan yang dilakukan adalah dengan memindahkan pengelolaan bisnis Managed Service Mitratel ke PT. Persada Sokka Tama (PST).
Pada tanggal 3 Februari 2021 lalu, Mitratel baru saja menyelesaikan akuisisi terhadap PST dengan menandatangani perjanjian akta jual beli sisa saham sebanyak 5% dari pemilik sebelumnya, sehingga saat ini Mitratel memiliki 100% saham di PST.
Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko mengatakan bahwa pemindahan portofolio bisnis managed service ke PST dapat meningkatkan layanan kepada pelanggan dan juga berpengaruh terhadap kinerja perusahaan terutama untuk fokus dalam peningkatan kompetensi dan pengembangan market.
Hal ini disampaikannya pada saat melakukan Kick Off Pengawalan Operasional Managed Service dari Mitratel ke PST pada Rabu (10/2) di Kantor PST Kayuringin Jaya, Bekasi.
Managed Service merupakan layanan one stop solution terkait dengan menara telekomunikasi yang meliputi Fiber Optic Solution, Service Solution, Mobile Solution, dan Mechanical Electrical Solution.
Mitratel Resmi Akuisisi 100% saham Persada Sokka Tama
PT. Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) telah melakukan Penandatanganan Perjanjian AktaJual Beli Saham dengan PT. Persada Sokka Tama (PST) sebanyak 5%. Acara yang diselenggarakan di Telkom Landmark Tower, Jakarta tersebut dihadiri oleh Direktur Utama Theodorus Ardi Hartoko, Direktur Utama PersadaSokka Tama Firman Hidayat, dan pemilik 5% saham Rahina Dewayani. Dengan ditandatanganinya perjanjian ini,Mitratel akhirnya mengakuisisi seluruh saham perusahaan menara tersebut.
“Akuisisi ini dilakukan sesuai target Akta Jual Beli Saham maret 2019 lalu, bahwa Mitratel akan membeli sisa saham PSTsenilai 5% dan menjadi pemegang saham seutuhnya 100%”. Tentunya hal ini akan memberikan keuntungan yangsangat besar bagi kami karena kami akan semakin lincah dan agresif untuk masuk ke berbagai segmen bisnis Menara Telekomunikasi yang ujungnya adalah peningkatan skala bisnis yang signifikan. Di lain sisi, PST juga akan kami siapkan sebagai vehicle dalam meningkatkan kompetensi yang dibutuhkan sebagai value differentiator dibandingkan pesaing di industri ini”, ujar Direktur Utama Mitratel Teddy Hartoko.
Akuisisi terhadap PST ini dapat meningkatkan efisiensi bisnis operasional dan memperkuat portfolio Menaratelekomunikasi Mitratel, guna mendukung rencana perusahaan menuju unlock tower business.
PT. Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) merupakan anak usaha Telkom yang berfokus di bisnis Menaratelekomunikasi, dan telah mengelola lebih dari 22.000 menara telekomunikasi dan melayani semua operator seluleryang tersebar di seluruh Indonesi
Adapun PT Persada Sokka Tama (PST) merupakan perusahaan yang bergerak di bisnis Menara telekomunikasi, dengankepemilikan lebih dari 1.000 menara tersebar di beberapa wilayah Indonesia.